Kegiatan di Ponpes Roudlatul Ulum Cidahu Pandeglang , Foto tangkapan layar Instagram Roudlatul Ulum
SOROTAN BANTEN.COM – Ulama kharismatik asal Banten Abuya Muhtadi mempunyai hisab tersendiri terkait penetapan tanggal 1 Syawal 1446 Hijriyah . Untuk itu Kyai Pimpinan Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Cidahu Pandeglang memutuskan Hari Raya Idul Fitri jatuh pada hari Selasa 1 April 2025 Masehi
Kabar tersebut disampaikan oleh Sekretaris Majlis Mudzakarah Muhtadi Cidahu (M3CB) tingkat Kabupaten Tangerang Kyai Hendi
” Iya betul ( lebaran hari Selasa 1 April ) ” kata Kyai Hendi membenarkan saat dikonfirmasi melalui Whatsapp
Hal tersebut senada dengan yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal DPP M3CB Provinsi Banten M Sirojudin A kepada media
” Keluarga besar Cidahu dan beberapa jamaah akan mengikuti apa yang sudah ditetapkan yaitu 1Syawal jatuh pada Selasa 1April 2025 ” katanya
Menurut Sirojudin mengutip dari Abuya Muhtadi , Hilal lebaran harus berada diatas 9 derajat dan menurut Abuya Muhtadi Saksi rukyat hilal minimal disaksikan oleh dua orang Saksi
” Karena di qiyaskan bawa Saksi untuk rukyat hilal Idul Fitri minimal dua orang , maka penggunaan derajatpun harus besar diatas 9 derajat ” kata Sirojudin
Lebih jauh Sirojudin mengungkapkan penetapan hilal dengan minimal 9 derajat merupakan bentuk ikhtiat atau kehati hatian
” Dan ikhtiat , maka penggunaan derajatpun diambil yang kecil minimal 9 derajat itu tadi ” katanya
Masih menurut Sirojudin hal tersebut berdasarkan pendapat ulama Mutaakhirin dari Madzhab Syafii yaitu Ibnu Qhos yang mengatakan bahwa hilal minimal telihat pada 9 derajat
“Minimal hilal terlihat itu 9 derajat itu ukuran 2 manzilah yaitu 9 derajat” katanya
Lebih lanjut Sirojudin mengatakan bahwa penetapan 1 Syawal ada beberapa metode, karena itu Abuya Muhtadi tidak melarang atau mengizinkan terkait penetapan Hari Raya Idul Fitri.
“Tidak melarang orang atau mengajak ngajak , itu silahkan saja yang memang satu pemahaman dengan hasil penghitungan , sifat toleran , tidak masalah , mau mengikuti Abuya , mau mengikuti Pemerintah, mangga tidak masalah , masing-masing punya keahlian , masing-masing punya keilmuan , punya amal baik , itu silahkan diberikan kepada keyakinan masing-masing ” , katanya
( TH )