Pelaksanaan shalat Dluha berjamaah siswa sekolah berbasis agama ( ponpes) di Tangerang
SOROTAN BANTEN.com – Tiap masuk ke tahun ajaran baru para orang tua sibuk mencari dan memilih sekolah lanjutan untuk anak anaknya . Terutama yang mempunya anak lulusan Sekolah Dasar (SD )
Pada tahun tahun terdahulu ,biasanya para orang tua berusaha keras agar anaknya bisa diterima di sekolah unggulan ,terutama sekolah negeri .
Bisa diterima di sekolah unggulan apalagi sekolah negeri buat para orang tua adalah suatu kebanggaan . Selain gratis dan tentu saja prestige
Itu dulu , bagaimana dengan sekarang ?
Keadaan sudah berubah . Kini para orang tua mempunyai penilaian dan pendapat sendiri tentang kelanjutan pendidikan bagi anak anaknya
Perubahan penilaian itu bukan terletak pada biaya atau prestige . Melainkan pada bagaimana agar anak anaknya bisa melewati masa belajarnya dengan aman dan selamat . Masalah biaya dan prestige , kemudian menjadi nomor sekian
Perubahan itu kemudian berlanjut pada pemilihan sekolah berbasis agama
Contoh diatas juga terjadi di Solah Dasar Negeri Negeri 4 ( SDN 4 ) Tobat Balaraja Kabupaten Tangerang , dari seluruh kelulusan tahun 2024 , 65 % melanjutkan pendidikannya ke sekolah berbasis agama
Hal tersebut dibenarkan oleh salah seorang Komite Sekolah yang enggan disebut namanya saat dikonfirmasi
Perubahan pola pikir para orang tua disebabkan karena akhir akhir ini banyak terjadi kenakalan anak sekolah ,diantaranya tawuran dan tindakan melanggar hukum lainnya . Dan itu ada terjadi pada sekolah yang menerapkan melulu pada hal hal yang bersifat kecerdasan intelektual
Meskipun hanya terjadi pada sebuah sekolah tertentu , namun para orang tua kadung mempunyai imej buruk dan menggeneralisasikannya
Pemilihan sekolah berbasis agama ,bagi orang tua, merupakan usaha dan harapan agar anaknya selain pintar dan mempunyai kecerdasan intelektual juga mempunyai pemahaman agama dan moral yang baik
Sistem belajar di sekolah berbasis agama sangat menyeimbangkan pendidikan antara formal dan agama ( TH )