Foto ilustrasi : tangkapan layar
SOROTAN BANTEN.com – Ada tiga hal utama dan menjadi biang yang mendorong manusia untuk berbuat dosa dan kesalahan
Tiga hal tersebut disebutkan dalam satu hadits yang dimuat dalam kitab Nashoih Al’Ibad karya Syekh Nawawi Albantani
Tiga hal tersebut adalah merupakan penyakit hati yang tercela ,yaitu :
1. Alkibru
Alkibru artinya Takabbur ,yaitu sombong ,yaitu merasa dirinya paling baik dan merendahkan orang lain baik dari segi jabatan , pengetahuan ,status sosial dan keadaan fisik . Merasa labih baik dari segi suku ,ras dan antar golongan juga termasuk takabbur
Tidak menerima kebenaran dan menganggap pendapatnya paling benar adalah juga takabbur
Seseorang yang memandang dirinya dengan pandangan lebih baik dan memandang rendah orang lain adalah termasuk dalam kategori Mutakabbirin
2. Hasad
Hasad secara harfiah artinya dengki atau iri . Sedangkan secara definisi yaitu menginginkan hilangnya nikmat orang lain
Hasad adalah sifat tercela yang harus dibuang dalam diri seseorang
Seseorang yang dihinggapi rasa hasad dapat melakukan tindakan kejahatan
Itulah tiga sifat yang menjadi biang dari kesalahan. Dari tiga sifat tersebut akan lahir sifat sifat buruk lainnya diantaranya :
a. Kemaruk ,yaitu sifat ingin memiliki segalanya dari segi materi ,baik jabatan kekuasaan atau ekonomi . Sifat ini akan merusak tatanan kehidupan nermasyarakat . Sifat kemaruk akan membawa seseorang pada perasaan tidak puas dan rasa ingin memiliki yang tak berujung
b. Gemar pujian dan sanjungan
Salah satu sifat turunan dari tiga sifat tercela diatas yaitu gemar akan pujian dan sanjungan
c. Gemar pangkat danjabatan
Sifat tercela dari sifat tercela lainnya yaitu gemar akan pangkat dan jabatan
d. Gemar harta
Gemar mengumpulkan harta juga merupakan sifat dari turunan tiga sifat diatas . Seseorang yang gemar harta akan berusaha mendapatkannya dengan cara apapun , meskipun harus merugikan orang lain atau dengan cara yang tidak dibenarkan oleh prinsif agama dan etika
Syekh Nawawi Al Bantani dalam kitabnya Nashoih Al Ibad mewanti wanti agar seseorang selamat dari sifat gemar pujian dan sanjungan dengan cara membuang rasa ingin dipuji ,sehingga baik pujian maupun cacian tidak berpengaruh dalam diri seseorang
Begitupun Syekh Nawawi mewantikan agar seseorang membuang rasa gemar pangkat dan jabatan sehingga seseorang akan merasa biasa saja ketika ditengah masyarakat dengan tidak memepedulikan apakah masyarakat pro atau kontra terhadap dirinya